Perbedaan Rasio Kompresi Statis dan Dinamis

Rasio kompresi adalah perbandingan antara volume silinder saat TMA dan volume silinder saat TMB. Rasio kompresi menentukan juga jenis bahan bakar yang bisa digunakan. Misalnya saja untuk motor mempunyai rasio kompresi 1:12, maka jenis bakar minimal yang digunakan adalah bernilai oktan 95. 


Semakin besar rasio kompresi maka bahan bakar yang digunakan harus mempunyai nilai oktan tinggi juga. Jika dipaksa menggunakan nilai oktan yang rendah maka akan terjadi knocking/ pembakaran prematur. Jadi bahan bakar akan terbakar terlebih dahulu sebelum busi memercikkan bunga api.


Terdapat 2 jenis rasio kompresi, yaitu rasio kompresi statis dan kompresi dinamis.



Rasio kompresi statis biasanya ditulis di brosur brosur spesifikasi motor. Statis artinya tetap, jadi rasio kompresi statis volume nya tidak berubah kecuali dilakukan perubahan volume silinder misalnya diperbesar diameternya (diameter piston) maupun diperpanjang langkah stang piston. 


 

Rasio kompresi dinamis dihitung dengan mempertimbangkan posisi katup in pada saat proses kompresi. Katup in yang masih terbuka saat posisi piston dari TMB menuju ke TMA membuat sebagian campuran bahan bakar dan udara akan kembali lagi ke saluran intake. Jadi rasio kompresi dinamis dihitung pada saat katup in menutup sempurna dan saat piston berada di TMA.


 

Timing buka tutup katup juga berpengaruh terhadap rasio kompresi dinamis. Semakin cepat katup in menutup maka semakin tinggi kompresi dinamisnya, semakin lama katup in menutup maka semakin rendah pula kompresi dinamisnya.


 


 



Komentar

Postingan Populer